Selasa, 17 April 2012

bayangan masa lalu

Ini hanya secuil kisah dari perjalanan hidupku. Satu diantara sekian juta permasalahan yang ada.
Aku hampir kehilangan masa depan dan kedua orang tuaku hanya demi orang yang baru ak kenal 5 bulan terakhir ini.
Awalnya aku yakin kalau dialah pendamping hidupku nanti, dialah yang akan  ada disampingku saat aku suka maupun susah. Namun seiring berjalan nya waktu, apa yang ku harapkan dan ku impikan semakin lama semakin menjadi mimpi buruk dan bencana untukku. Aku terjebak, kian lama aku semakin tak bisa melepaskan diriku dari dia yang awalnya segalanya untukku. Aku ingin lepas darinya, ingin menyudahi kasih sayang ini, namun aku tak bisa. Dia mempunyai kartu As ku yang selalu dia gunakan untuk mengancam ku dan mendapatkan apa yang dia mau. Semakin lama sikapnya semakin membuatku benci padanya, namun biarpun begitu, rasa sayang ini selalu lebih besar daripada rasa benciku padanya. Dan yang lebih membuat ku hancur, aku selalu membelanya didepan semua keluargaku dan rela menentang mamaku !!! Dan selalu berharap dia akan berubah.
Sekali buruk ya tetap saja buruk. Besi akan selamanya menjadi besi dan ga akan pernah menjadi emas.
Kuakui ini kesalahanku. Dari awal pertemuan, aku terlalu mudah percaya padanya, hingga kepercayaanku menjadi senjata ampuh untuknya. Aku benci!!! Benci pada diriku sendiri. Benci karna aku tak bisa menjadi diriku dan selalu mengikuti keinginan gilanya. Benci karna aku telah mengucap janji yang seharusnya ga pernah kuucapkan dan benci karna aku harus menyayanginya.
Kenapa?? kenapa harus dia yang aku sayang?? kenapa harus dia yang membuat aku kehilangan segalanya???
Penyesalan pun menghampiriku. "Aku Menyesal!!!!" begitu ucapku setiap waktuku. Namun aku tak bisa berbuat apa-apa. Aku takut dia malah nekat menghancurkan keluargaku. Cukup aku yang dia hancurkan!!!
Namun seberapapun kuatnya aku menahan, dia tetap menang. Dia hancurkan aku dan keluaragaku!!! Dia hancurkan mamaku!!! Dia hancurkan papaku!!! dia hancurkan semua orang yang yang aku sayangi!!!
HANCUR !!!! SEMUA HANCUR !!!! AKU DAN KELUARGA KU MERANA KARENA DIA !!!
"Tuhan,, ampuni hamba yang telah berdosa ini". rintih ku dalam setiap doaku padaNya..
Tujuh bulan aku bersamanya, namun keindahan cinta hanya kurasakan sekejap mata. Kini, aku diambang pintu kematian. Tak kurasakan lagi indahnya hidup ini. Yang ada padaku saat ini hanya segunung penyesalan dan air mata yang selalu ku tumpahkan.
"Mama, maafkan aku yang telah durhaka padamu, aku telah banyak menyakiti dan melukai hatimu. Aku tak pantas disebut sebagai anakmu. Kini, aku ga akan pernah lagi menyakitimu mama, karna aku akan pergi darimu untuk selamanya. Bye mama ,, I LOVE YOU :*"

itulah pesan singkat yang aku tujukan untuk mamaku. Sudah kuputuskan untuk pergi meninggalkan mama dan semua orang yang ku sayang, karna aku tak mau mereka semakin tersiksa batinnya karna aku. Namun, Tuhan tak megizinkan aku melakukan hal bodoh itu. Mama mendapatkan aku tengah terkapar di dalam kamar dengan bertaburan obat di tanganku. Alangkah syok nya mama melihat aku berani melakukan hal serendah itu. Mama berteriak minta tolong, berharap ada tangan-tangan yang mau membantu mama untuk menolongku.
Secepatnya aku dibopong ke rumah sakit untuk menyelamatkan nyawaku. Mama tak sanggup menahan beban yang Ia rasakan saat itu hingga akhirnya Ia pingsan. Setelah berjam-jam aku di ruangan UGD, akhirnya aku membuka kembali mataku. Masih sangat terasa berat, tapi ku coba untuk melihat apa yang telah terjadi padaku. Ku lihat mama disampingku dengan tangisannya. Belum sempat aku meminta maaf padanya,, Ia langsung memelukku dan membisikkan kata yang terindah untukku.
"Semua udah berakhir, Nak. Tak perlu kamu sesali lagi. Sekarang tataplah hidupmu dan banggakanlah kami orangtuamu. Mama akan selalu sayang padamu apapun dan bagaimanapun kamu. Tak ada kata terlambat untuk berubah".
Empat hari aku mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit untuk mengeluarkan sisa2 kandungan obat yang tempo hari ku minum. Setelah mendapatkan persetujuan dari Dokter, keluargaku pun membawa aku pulang ke rumah. Betapa bodohnya aku telah banyak mengecewakan mama dan keluargaku yang jelas-jelas mereka sangat menyayangi aku. Sesampai di rumah, aku disambut dengan hangat oleh adik-adik ku dan kakek-nenekku yang sangat merindukanku.
Hari demi hari pun berlalu begitu cepat. Kini tiba saatnya aku menatap masa depanku. Aku meminta izin kepada orangtuaku untuk pergi ke luar kota dengan tujuan untuk mengikuti bimbel dan tes masuk Perguruan Tinggi Negeri. Dengan sangat gembira mereka mengizinkan aku pergi, tak lupa dengan segala catatan dan peringatan untuk tidak mengulangi kejadian sebelumnya. Aku merasa menjadi anak yang paling beruntung di dunia karena memiliki orangtua yang sangat menyayangi aku dan selalu menginginkan aku menjadi yang terbaik untuk mereka.
Dan hari itu pun datang. Aku segera mengemasi semua tas-tas yang akan ku bawa ke Pekanbaru, tempat dimana aku memulai hidupku yang baru tanpa gangguan dari manapun dan tempat untuk aku mulai  membanggakan orangtuaku. Berat rasanya meninggalkan mereka yang aku sayang. Mama, papa, tante, adik-adik, kakek-nenek, dan semua orang yang selalu ada saat aku membutuhkan 'tangan' mereka. Namun ini adalah keputusanku, jadi aku harus siap dengan segala konsekuensinya.
Kini, tinggallah aku seorang diri menjalani hidupku di kampung orang. Menguji kemampuan ku untuk dapat membanggakan mereka, terutama mamaku. Dan akhirnya waktu yang akan menjawab semua :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar